Muara Halayung, Beruntung Baru, Banjar
Muara Halayung | |
---|---|
Negara | Indonesia |
Provinsi | Kalimantan Selatan |
Kabupaten | Banjar |
Kecamatan | Beruntung Baru |
Kode pos | 70655 |
Kode Kemendagri | 63.03.13.2012 |
Luas | 4,03 km² |
Jumlah penduduk | ... jiwa |
Kepadatan | ... jiwa/km² |
Muara Halayung adalah salah satu desa di Kecamatan Beruntung Baru, Kabupaten Banjar, Provinsi Kalimantan Selatan, Indonesia.
Geografi
[sunting | sunting sumber]Kondisi geografis yang dimiliki Muara Halayung sangat berbeda dengan desa lain yang ada di Kecamatan Beruntung Baru. Sebagian besar wilayah Muara Halayung terdiri dari lahan persawahan, sehingga mayoritas masyarakatnya sangat bergantung pada sektor pertanian, perikanan, dan peternakan.[1]
Topografi wilayah desa Muara Halayung terletak di daerah bantaran sungai dengan luas 750 ha dan desa rawan banjir dengan luas 100 ha.[1]
Batas wilayah
[sunting | sunting sumber]Utara | Desa Babirik |
Selatan | Desa Handil Purai |
Timur | Desa Jambu Raya |
Barat | Desa Jambu Burung |
Kondisi lahan
[sunting | sunting sumber]Luas desa Muara Halayung adalah 8,50 km2 atau 805 ha. Menurut penggunaannya, Tanah sawah jenis sawah pasang surut seluas 754 ha, Tanah kering jenis tanah pemukiman dan pekarangan luas 19 ha, Tanah basah jenis tanah rawa dan pasang surut dengan luas 786 ha, tanah perkebunan jenis perkebunan perorangan 10 ha, tanah fasilitas umum jenis perkantoran pemerintah, tempat pemakaman umum, bangunan sekolah, fasilitas pasar, dan jalan dengan luas 7,6 ha. Tanah hutan jenis hutan bakau dengan luas 4 ha.
Orbitasi
[sunting | sunting sumber]Jarak ke ibu kota kecamatan adalah 10 km, ke ibu kota kabupaten 60 km dan ke ibu kota propinsi 60 km.
Mata pencaharian
[sunting | sunting sumber]Penduduk desa Muara Halayung berprofesi sebagai petani dengan produksi pertanian desa Muara Halayung adalah padi sawah dengan luas 754 ha, yang menghasilkan 3,5 ton padi per hektarnya. Sedangkan untuk hasil perkebunan menurut jenis komoditasnya adalah kelapa dengan luas lahan 10 hektar menghasilkan 10 ton kelapa tiap hektarnya.
Untuk masa panen berlangsung selama empat bulan antara bulan agustus - november, sedangkan masa tanam antara bulan januari - maret, sehingga petani di desa muara halayung bekerja di luar kampung mereka selama masa tidak bekerja di sawah.
Permasalahan
[sunting | sunting sumber]Warga desa Muara Halayung tidak mendapatkan air bersih untuk kepeluan sehari-hari dan harus membeli air bersih dari luar desa setiap harinya untuk keperluan minum dan memasak. Untuk mendapatkan air bersih telah dilakukan warga dari mencari titik air menggunakan mesin bor, namun air yang didapat berasa asin dan payau. Saat dibor di kedalaman 40 – 60 m akan mendapat air asin dan pada kedalaman 100 – 190 m airnya payau.[2]
Pranala luar
[sunting | sunting sumber]Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ a b Firman, Muhammad; Irawan, Heri; Irfansyah, Muhammad (2020). "PENINGKATAN KETERAMPILAN PENGELASAN BAGI MASYRAKAT DI DESA MUARA HALAYUNG KECAMATAN BERUNTUNG BARU KABUPATEN BANJAR". Jurnal Pengabdian Al-Ikhlas. 6 (2): 164–169.
- ^ Farid (2019-07-16). "Gagal Buat Sumur Bor, 1.233 Warga Muara Halayung Tak Pernah Menikmati Air Bersih". Klikkalsel. Diakses tanggal 2023-06-13.